Thursday, October 25, 2012

This Is My Choice

"Kerja dimana sekarang? Bagian apa?"
Inilah pertanyaan membosankan yang selalu saya dengar saat baru lulus kuliah dan jika sedang berkunjung ke kampus untuk mengurus hal-hal yang tertunda. Bukan bosan karena pertanyaannya, lebih tepatnya saya bosan mendengar tanggapan orang-orang ketika saya menjawabnya. Banyak yang memberikan tanggapan positif atas pekerjaan saya saat itu, tapi tak sedikit juga yang mencibir dan meremehkan pekerjaan saya.

"Lho kok lulusan Ilmu Komputer malah jadi jurnalis?"
"Sayang dong ilmu waktu kuliahnya ga kepake,"
"Padahal kan kalau IT gajinya bisa lebih besar,"
"Hah jurnalis?" *lalu memandang sinis*

Dan masih banyak lagi tanggapan-tanggapan lainnya yang lebih pedas dan nyelekit hehe. Terus kalau saya saat ini bekerja di suatu perusahaan dengan posisi yang tidak sesuai dengan jurusan saya waktu kuliah adalah perbuatan dosa? Saya pikir, setiap orang bebas memilih perjalanan hidupnya karena setiap orang memiliki peta hidupnya masing-masing. Satu hal lagi, yang namanya sukses bukan hanya sekadar mendapatkan gaji yang besar, meskipun ada yang mengatakan "Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang". Sukses bagi setiap orang itu berbeda, kawan.

Kesuksesan tidak harus melulu indentik dengan harta yang berlimpah karena pada hakikatnya arti sukses sendiri adalah berhasil. Bisa lulus kuliah aja udah sukses, karena sudah berhasil melewati pra sidang dan sidang. Punya sepeda juga udah sukses bagi mereka yang mendambakan memiliki sepeda, tandanya mereka berhasil menyisihkan uangnya buat beli sepeda atau ia berhasil mendapatkannya dari hasil undian. Yang pasti, setiap orang pasti sukses :)


Oh ya, ada satu tanggapan dari seseorang yang sangat terpatri dalam benak saya, kata-katanya sungguh membuat saya naik darah saat itu, untung saja ga meletus kaya gunung merapi. Mendengar perkataanya, saya hanya bisa menanggapinya dengan senyuman karena saya menghormati beliau. Dari kejadian itu saya hanya ingin sharing buat teman-teman yang baru saja lulus dan mendapatkan gelar dari jurusannya masing-masing. Kejarlah mimpi kalian sesuai hati kalian tanpa perlu takut karena tidak sesuai dengan jurusan yang kalian ambil saat kuliah.

Bukan berarti bekerja di posisi yang berbelok dengan jurusan kuliah itu tidak mencintai jurusan yang ditinggalkan atau tidak dipakai lagi ilmunya, tetapi kita berhak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan apa yang kita cita-citakan. Yang kalian jalani adalah yang kalian pilih, dan yang kalian pilih adalah ketetapan dari Tuhan. Sampai saat ini saya masih bekerja disana, meskipun sudah banyak orang menanggapinya negatif. This is my choice, dan saya senang menjalaninya karena itu impian saya :)


Monday, October 1, 2012

*Curcol* Alon Alon Asal Kelakon

Sibuk? Ga ada waktu? Alasan yang seharusnya tidak terlontar dari pikiran ini untuk menulis. Sehari itu terdiri dari 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk keperluan lainnya, dan 8 jam untuk istirahat alias tidur. Tapi selalu saja ada alasan waktu 24 jam itu tidak pernah cukup. Why? Karena terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia, terlalu banyak waktu yang dipakai untuk bermalas-malasan, terlalu banyak waktu mencari alasan untuk tidak beraktifitas dan lebih memilih menunggu injury time.

Namun, semuanya tak bisa dipungkiri, setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk membagi waktunya. Tak semua orang harus seragam dalam membagi waktunya dan tak semua orang harus membagi waktu 24 jam menjadi 8 jam, 8 jam, 8 jam. Lalu, kenapa kamu begitu banyak alasan untuk tidak menulis? *ngomong di depan cermin*

Hafiuh *tarif napas sejenak*, kalau dibilang sibuk ya seperti kalimat yang ada di paragraf pertama, itu bukan sebuah alasan untuk berhenti menulis. Karena sebenarnya, saya tidak berhenti menulis meskipun hanya satu atau dua kalimat dan itu pun di jejaring sosial atau di lembaran-lembaran kertas yang tak beraturan. Yang pasti, mimpi saya melihat buku saya sendiri mejeng di toko buku tak akan surut begitu saja. Kalau ibarat pepatah Jawa mah katanya "alon alon asal kelakon" - "biar lambat asal selamat". Ya tapi jangan terlalu alon terus jalan di tempat ya hehe, inget aja tulisan Teman dan Sang Kura-kura ^^

Jadi ocehan kali ini sedikitnya adalah *curcol* saya dari hati atau malah kebanyakan? Haha. Tetep semangat buat kalian yang mempunyai mimpi besar, mungkin lebih besar dari mimpi saya. Setidaknya, teruslah melangkah meskipun hanya satu langkah dalam satu harinya daripada tidak melangkah sedikit pun dan hanya meringkuk dalam kursi kemalasan :D

Have a nice day :)