Sunday, August 21, 2011

Damai itu apa?


Dua anak kecil sedang bertengkar memperebutkan sebuah mobil-mobilan.

A: Kakak itu punya ade! Kakak maen mobil-mobilan punya kakak donk jangan punya ade!
B: Ah pelit banget sih kamu sama kakak. Pinjem bentar donk!
A: Ga mau!
B: Peliiiitt!

Si B (kakak) menarik mobil-mobilan yang ada di tangan si A (ade). Ibunya yang sedang asyik menonton sinetron merasa terganggu dengan keributan kedua anaknya. Lalu ibunya pun menghampiri mereka yang sedang bertengkar.

Ibu: Aduh udah donk jangan berantem. Kenapa sih, kak?
B: Masa kakak ga boleh pinjem mobilannya, bu.
A: Kakak mah bukan pinjem tapi ngerebut maenan ade, bu, padahal kakak kan punya mobil-mobilan sendiri.
B: Kakak ga ngerebut, bu, cuma mau pinjem sebentar, adenya aja yang pelit.

Ibunya semakin pusing mendengar keduanya tak mau kalah. Akhirnya Sang Ibu angkat bicara.

Ibu: Udah..udah..dua-duanya sama aja, ga ada yang mau kalah. Sekarang ade ama kakak berdamai aja ya, maen mobil-mobilannya bareng aja jangan berebutan gitu!
B: Kakak ga mau berdamai ah, bu!
Ibu: Kenapa kakak ga mau berdamai? Kan berdamai itu indah, anak baik itu ga berantem.
B: Kalau kakak berdamai sama ade nanti kakak harus bayar 20ribu ama ade kaya Ayah pas mobil Ayah disuruh kepinggirin terus kata Ayah "Damai aja, pak" sambil ngasihin uang 20ribu. Jadi, berdamai itu bukan indah, bu, tapi berdamai itu 20ribu.

Ibunya tercengang mendengar anaknya berkata seperti itu.
*Nih anak kayanya korban tilang* tapi ya begitulah anak-anak selalu polos :)

Friday, July 29, 2011

Kotoran Burung




"Argh dasar supir angkot nyebelin," seru seorang bapak-bapak yang baru saja turun dari angkot. Wajahnya terlihat sangat kesal. Sepanjang perjalannya mulut bapak tersebut tak henti mengoceh.
Tiba-tiba saja ketika bapak tersebut berdiri di pinggir jalan menunggu angkot berikutnya, crooot, kotoran burung jatuh tepat di atas kepalanya.
"Astaga, dasar burung sialan buang kotoran dimana aja! Hari ini saya benar-benar sial".
"Sabar, pak, jangan marah-marah namanya juga burung kalau buang kotoran ya sesuka dia mau dimana aja," seorang anak muda tiba-tiba saja berbicara kepada bapak tersebut.
"Hey, anak muda ga usah sok ngenasehatin deh. Tau apa kamu tentang saya?" seru bapak tersebut dengan sinis.
"Saya memang tidak tau apa-apa tentang bapak tapi yang saya tau hanya tentang kebesaran Tuhan. Seharusnya bapak bersyukur untung yang terbang itu burung bukan pegasus (kuda bersayap). Coba kalau pegasus pak, kotorannya segede apa yang bakal jatuh ke kepala bapak? Itulah kebesaran Tuhan, pak," jawab anak muda tersebut sambil berjalan pergi meninggalkan bapak tersebut sendirian.
Bapak tersebut hanya bisa terdiam mendengar perkataan anak muda itu.


Wednesday, July 27, 2011

Takut Ditilang

"De, mau kemana?" tanya Sang kakak pada adiknya.
"Mau jalan-jalan, bang," jawab adiknya santai.
"Hati-hati ya de di jalannya!" seru kakaknya dengan raut wajah yang kebingungan melihat adiknya. Sang kakak kembali menonton tv dan Sang adik pun keluar rumah hendak berjalan-jalan.

Sang adik berjalan santai dan tiba-tiba saja di tengah perjalannya seorang bapak-bapak menghampirinya dan berkata, "De, maaf lampu senternya bisa dimatiin? Silau de, ini kan siang hari,"
"Wah pak, kalau saya matiin lampu senternya nanti saya ditilang, pak," jawab Sang adik polos.
Bapak tersebut mengrenyitkan keningnya.
"Lah kenapa ditilang, de?" tanyanya heran.
"Soalnya waktu itu abang saya lagi naik motor diberhentiin terus ditilang pak katanya lain kali nyalakan lampunya demi keselamatan makanya pak, saya bawa senter kemana-mana sekarang biar ga ditilang dan bisa menyelamatkan banyak orang,"
Dan bapak-bapak tersebut pun hanya terdiam mendengar jawabannya, Sang adik tersenyum dan meninggalkan bapak-bapak itu terdiam :)

Sunday, May 29, 2011

Jadi Aquarium Yang Indah, Yuk :)

Merhatiin aquarium bulet kecil yang dihuni oleh beberapa ikan-ikan hias.
Hari pertama, mereka begitu terlihat senangnya dapet rumah baru dan suasana baru, juga teman-teman baru. Air masih bersih dan ikan-ikan masih bersemangat lari sana lari sini hehe.
Hari kedua, masih pada bersemangat bergerak dan mereka mulai merasa sangat lapar karena lebih sering minta makan dibanding hari pertama.
Hari ketiga, satu penghuni mengambang di atas permukaan air, nampaknya dia sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa hehe, dan yang lain pun ikut berduka.
Hari keempat, pergerakan mereka pun mulai agak lemes, tak bergairah. Air mulai tak sejernih hari pertama dan sepertinya beberapa ikan sudah mulai mogok makan dan terlihat sekarat.
Berpikir sebentar, "hmmm nih ikan pada puasa apa ya, nguyung mulu?!" sambil garuk-garuk idung.

Hari kelima, ikan-ikan yang kemaren sekarat akhirnya beristirahat dengan tenang menyusul temannya yang waktu itu udah pergi duluan ninggalin dia. Dan sekarang tersisa hanya lima ikan kecil-kecil dengan mukanya yang imut-imut, mulutnya yang ga pernah berhenti mangap-mangap, dan matanya yang selalu saja melotot seperti mengawasi sekitarnya ^^.
Hari keenam, kok tuh ikan pada sama ya gerakannya, atas bawah, atas bawah, biasanya muter ke semua arah deh. Setelah ditilik-tilik lagi eh ternyata tuh ikan-ikan udah pada tepar aja alias udah mati semua, ckckck. Saking tuh ikan pada kompak, matinya aja kompakan gitu. Aku pun turut berduka karena akhirnya dari semua ikan yang ada di aquarium itu tak ada yang bersisa satu pun.
Hari ketujuh, tuh aquarium udah ga ada airnya lagi. Si ikan-ikan udah pada di alamnya masing-masing, yang ada di dalem aquarium cuman batu-batu berwarna-warni sama satu buah batu karang berukuran kecil.
Aquarium itu pun kembali sunyi, sepi, seperti awal aquarium itu berada di rumah.
Hidup pun seperti itu, kita diciptakan oleh Tuhan tidak hanya untuk sekedar hidup saja (ya jalanin aja apa adanya) tetapi kita diciptakan oleh Tuhan untuk melakukan hal yang berguna. Anggaplah ikan-ikan itu adalah warna dalam kehidupan kita. Mereka didatangkan begitu banyak dalam kehidupan kita, awalnya warna itu begitu ceria, indah, enak dilihat, lama-kelamaan warna warna itu memudar oleh tantangan hidup yang semakin hari semakin membesar dan kita menjadi kelaparan akan pertolongan. Setelah kita dikasih pertolongan, diberikan sedikit warna warni kembali, masalah bukannya malah beres tapi malah makin membuat kita serasa kehabisan oksigen, kehabisan warna dan kita ga tau harus berbuat apa-apa lagi dan akhirnya lama-kelamaan kita pun kalah oleh masalah-masalah itu, tertindas oleh mereka dan menjadi manusia yang lemah, aquarium pun kembali kosong tak berwarna. Kenapa? karena kita tidak menjaga warna warni itu agar tetap terlihat indah tetapi membiarkannya pudar begitu saja oleh masalah-masalah yang seharusnya bukanlah menjadi penghapus warna.
Coba klo kita ga cuma merhatiin aquarium ikan itu aja tapi coba kita rawat mereka, bersihin aquariumnya dua hari sekali, terus ganti airnya jangan nunggu dulu airnya keruh tapi sebisa mungkin ganti sesering mungkin, kasih makan ikannya jangan terlalu kebanyakan tapi sesuai takaran. Jika itu dilakukan dengan baik ikan-ikan itu pun ga akan mati dan aquarium itu ga akan kosong tapi mungkin akan mempunyai banyak keturunan yang lucu-lucu, semakin banyak warna sehingga aquarium itu akan senang dilihat oleh banyak orang, akan banyak yang mengagumi aquarium tersebut.
Saatnya kita menjadi aquarium yang disenangi oleh banyak orang dibanding hanya menjadi penghuni gudang atau gerobak barang bekas :)

Aku tau perasaan itu
perasaan yang bagai angin datang dan berlalu begitu saja
Melihat air matamu mengalir
sungguh hati ini tak kuasa
tanganku mungkin tak cukup untuk merangkul kegelisahanmu
pundak ini pun tak kuat menahan semua bebanmu
tubuhku tak memuat seluruh ketakutanmu
tapi aku berharap dengan kehadiranku cukup untuk segalanya
segala kegelisahanmu
semua bebanmu
dan seluruh ketakutanmu

Mam, kami anak-anakmu selalu ada untukmu
kami tidak akan pernah pergi meninggalkanmu
meskipun secara raga kami tidak ada disampingmu
tapi jiwa kami selalu ada untukmu
Hati kami selalu terikat oleh hatimu
darah kami selalu mengalir dalam darahmu
We always love you, mom