Monday, January 23, 2017

Secuil Rindu di Kuningan

Dari zaman Sekolah Dasar (SD) sampai kuliah kalau disuruh cerita tentang kampung halaman, Moy suka bingung sendiri. Kenapa? Soalnya Moy lahir di Kota Bandung, besar juga di Kota Bandung. Satu-satunya anak mamah sama papah yang enggak pernah merantau, ya si gue ini. Paling jauh dan paling lama ninggalin rumah pun pas zaman Kuliah Kerja Nyata (KKN), itu juga masih di Bandung Bandung aja, tepatnya sih di Bandung Barat, hahaha. 

Jadi, kalau ditanya gimana rasanya rindu kampung halaman sendiri? Belum pernah rindu serindu-rindunya, yang ada sih Moy rindu kampung halaman keluarga mamah Moy :)
Ya, kampung halaman mamah Moy lah yang selalu menyisakan rindu. Meski, Moy tak besar di sana dan hanya setiap lebaran berkunjung ke sananya, tapi kampung halaman mamah Moy itu selalu berhasil memberikan kenangan manis yang rasanya terlalu sulit untuk tidak dicicipi berulang kali.

Kampung halaman mamah Moy ini berada di Cikaso, Kuningan, Jawa Barat. Keluarga mamah Moy adalah keluarga besar. Beliau adalah anak kedua dari 7 bersaudara. Nah, dari Moy kecil, keluarga mamah Moy ini setiap lebaran punya kebiasaan pergi bareng-bareng ke Kuningan. Kita pergi rombongan dengan berapa mobil lalu berjalan beriringan seperti pawai, hehe. Bayangkan saja, 7 bersaudara membawa serta anak dan mantunya, bahkan sekarang bawa cucu-cucunya juga untuk pergi berbarengan. Recok!
Bahkan, pernah satu waktu keluarga kami sampai menyewa sebuah bis kecil agar semuanya muat dalam satu kendaraan. Seru!

Lalu, apa yang bikin seru liburan di Kuningan sampai-sampai terlalu sulit untuk tidak dicicipi berulang kali?
  • Pertama, di Kuningan biasanya kami semua tinggal di rumah orangtuanya mamah alias kakek nenek Moy atau di rumah salah satu keluarga kakek nenek kami. Rumah kakek nenek kami ini bukan rumah gedongan atau besar, tapi di sini kedekatan keluarga kami begitu terasa. Sebab, untuk tidur, kami harusn mengampar dan berdempet-dempatan di tengah rumah (kalau kata orang Sunda mah udah kayak pindang, satu ranjang untuk semua).
  • Kedua, kuliner bareng sama keluarga besar yang pada heboh-heboh. Jadi, biasanya kami sampai Kuningan itu siang-siang. Nah, menjelang malam, keluarga kami bakal pada siap-siap buat kuliner Kuningan atau keesokan paginya, sambil menghirup udara segar Kuningan. Apa saja sih kuliner di Kuningan? ada hucapnya Mi Iroh, tahu Kopeci, rujak kangkung, ayam garang asam Rumah Makan Kita Kuningan, peuyeum, papais, jeniper dan yang enggak boleh ketinggalan adalah makan bakso dekat rumah kakek nenek kami di Cikaso sama surabi haneut buatan nenek kami.
  • Ketiga, pergi ke makam para leluhur kami yang sudah meninggal. Loh kok ke makam seru sih? Iya seru, soalnya kalau kita pergi ke makam leluhur kami, keluarga kami berjalan beringinan melewati sawah-sawah, balong, rumah penduduk, rumah saudara (biasanya kalau lewat rumah saudara, kami berhenti sebentar untuk berkunjung), dan kebun-kebun milik warga. Selama perjalanan itu kami bisa bersilaturahim bersama keluarga yang sudah jarang ketemu sekaligus bertafakur alam. Dan kalau sudah sampai di makam leluhur kami, selain berdoa kami juga suka foto-foto di sana.
  • keluarga besar alm. H. Apong Hidayat edisi belum lengkap personilnya hehe
  • Keempat, tentu saja jalan-jalan ke tempat wisata di Kuningan, seperti Linggarjati, Waduk Darma, Curug Sidomba, Objek Wisata Cibulan, pemandian air panas Sangkanurip, balong keramat Cigugur, dan lain-lain.
    zaman saya masih SD bersama para sepupu lagi berkunjung ke Linggarjati

    di pemandian air hangat Sangkanurip

    zaman saya SMA bersama para sepupu di penginapan Sangkanurip
  • Kelima, seru-seruan sama para sepupu dengan jajan es krim di warung punya saudara kami di sana atau bermain mengambil boneka di permainan mesin capit. Kalau udah main permainan mesin capit, udah deh pada lupa waktu dan lupa udah ngabisin berapa koin, hehe. Kalau di Bandung, boro-boro nyengajain main beginian, buat kumpul semuanya aja susah. 
    bersama para sepupu lagi main permainan capit
Ah, liburan ke Kuningan bersama keluarga besar itu selalu menyenangkan. Sayangnya, karena beberapa alasan dan lain hal, kebiasaan rutin tiap lebaran ini mulai jarang dilakukan. Bisa dua sampai empat tahun kami tidak kesana, dan akhirnya tahun kemarin (Juli 2016), kami menyempatkan kesana meskipun enggak semuanya ikut (hanya keluarga Mamah Moy bersama tiga keluarga adiknya). Hingga saat ini kampung halaman Mamah selalu bisa meninggalkan secuil rindu dalam memori ingatan Moy. 




Tuesday, January 10, 2017

#30haribercerita - Kenikmatan


Katanya, keinginan tak terkendali dalam diri seseorang untuk mengkonsumsi es batu itu disebut pagophagia. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena kekurangan zat besi.

Beberapa artikel di situs web menyebutkan, mereka yang suka "nyemilin" es batu atau pagophagia ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan, di antaranya:
1. Mengganggu metabolisme tubuh
2. Dapat membuat perut buncit
3. Bisa membuat pusing
4. Merusak gigi
5. Mengandung bakteri berbahaya
6. Anemia

Sementara itu, ada juga situs web yang mengatakan kalau mengunyah es batu memiliki manfaat, di antaranya:
1. Menstabilkan ion
2. Mengatasi mual
3. Melangsingkan tubuh

Saya adalah salah satu yang hobi banget "nyemilin" es batu hehe. Dan sebagai penikmat es batu, yang saya rasakan langsung selama ini sih ada dua hal, 
Pertama: nikmat, krenyes krenyes gimana gitu pas esnya digigit.
Kedua: kena omelan suami yang ga ada henti-hentinya 😆

#30haribercerita - Yang Pacaran, Jangan Kasih Baju, Jangan!



"Yang, kalau nanti mau ngasih kado ke aku jangan baju ya!" ucapku saat itu pada sang pacar (kepedean kayak mau dikasih kado aja hehe). "Lah kenapa?" tanyanya heran. "Katanya kalau ngasih kado berupa baju atau pakaian sama pacar bakalan putus," jawabku. "Hahahaha. Ya udah kalau putus nanti kita balikan lagi aja. Gampang kan?" si pacar malah tertawa terbahak-bahak mendengar jawabanku.

Di tahun 2017 ini, masih ada yang denger atau percaya mitos kayak gini ga ya? Hehe

Tapi bener loh kata si pacar waktu dulu, kalau putus ya tinggal balikan lagi aja. Jadi, dulu, aku pernah ngasih kado dia kemeja, dia juga pernah ngasih kado aku jaket, dan kita pernah putus juga tapi nyambung lagi terus malah menikah dan sekarang punya anak satu. Lucu kan? Jadi, sebenarnya cerita itu mitos atau fakta? Hehe

Selamat hari Senin, dari Bandung yang cuacanya sedang bersahabat 😊 *jaket yang ada di foto ini pemberian suami waktu masih jaman pacaran, tahun 2010, dan sampai sekarang masih awet sama kayak cinta kita yang awet 😋

Sunday, January 8, 2017

#30haribercerita - Kembalikan Seribu Kami!


Katanya, SMA itu masa yang paling indah. Bener ga sih? 
Kalau aku sih yes, ga tau deh mas Anang 😋

Kalau kata alm. Chrisye, "Sungguh aneh tapi nyata tak kan terlupa. Kisah kasih di sekolah dengan si dia. Tiada masa paling indah. Masa-masa di sekolah. Tiada kisah paling indah... Kisah-kasih di sekolah"

Tapi ya tapi, kalau cerita soal kisah kasih di sekolah mah basi ah. Cieee, padahal ga mau membuka kenangan lama #eh

Salah satu masa paling indah justru adalah kelakuan teman-teman sekelas yang aduh ga ada abisnya deh bikin kita kangen pengin balik lg ke SMA. 
Jadi, waktu itu ceritanya mau ulangan matematika tapi salah satu teman sekelas kita ada yang ngintip kelas sebelah yang katanya ga jadi ulangan. Pasalnya, guru matematikanya ulang tahun dan kelas sebelah bawain kue ulang tahun sambil nyanyiin lagu ulang tahun. 
Terinspirasilah kelas kita buat ngelakuin hal yang sama. Sampai-sampai anak-anak sekelas patungan Rp 1.000 buat beli kuenya, saking ga mau pada ulangan matematika hehe. Eh tapi ya dasar emang kelas kita nasibnya ga semulus kelas sebelah. Pas guru matematika masuk kelas dan kita sambut dengan lagu ulang tahun dengan penuh semangat sekaligus ngasih kuenya, eh beliau malah bilang, "Duh kalian perhatian banget, makasih ya kuenya. Sekarang siapkan kertasnya, kita ulangan matematika dulu ya baru nanti makan kuenya bareng-bareng"

Zonk...usaha kami pun ternyata sia-sia. Dan anak-anak laki-laki yang pada duduk di bagian belakang kompak berkata dengan nada pelan, "Kembalikan seribu kami"

Ah kalian, aslinya bikin kangen euy 😊
.
.

#30haribercerita - Dapet Jodoh!


Kurang lebih 6 tahun yang lalu saya lulus kuliah dan mendapat gelar Sarjana Komputer. Bangga? Ya pasti bangga lah, apalagi kuliah tepat waktu 4 tahun hehe 
Dan selama itu pula masih aja ada orang yang nanya, "Lah moy, kamu tuh ya lulusan sarjana komputer tapi malah jadi penulis, kerja di media cetak. Selama kuliah dapat apa?" Dan setiap dapet pertanyaan itu pula saya selalu jawab dengan canda, "Alhamdulillah dapat jodoh, malah sekarang udah dapat Ziran, hehe"

Udah gitu aja, cuman pengin bercanda sedikit biar ga panas kayak isi timeline medsos zaman sekarang yang selalu panas. Bandung udah cukup panas hari ini, yuk kita ademkan dengan kumpul keluarga atau sahabat sambil bercanda 😆

Selamat hari Sabtu, selamat bermain dengan keluarga 😊
@30haribercerita #30haribercerita#30hbc1707 #graduation #wisuda*foto diambil pada saat kelulusan bareng suami (waktu itu belum sah jadi suami hehe), Desember 2011