Tuesday, January 10, 2017

#30haribercerita - Kenikmatan


Katanya, keinginan tak terkendali dalam diri seseorang untuk mengkonsumsi es batu itu disebut pagophagia. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena kekurangan zat besi.

Beberapa artikel di situs web menyebutkan, mereka yang suka "nyemilin" es batu atau pagophagia ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan, di antaranya:
1. Mengganggu metabolisme tubuh
2. Dapat membuat perut buncit
3. Bisa membuat pusing
4. Merusak gigi
5. Mengandung bakteri berbahaya
6. Anemia

Sementara itu, ada juga situs web yang mengatakan kalau mengunyah es batu memiliki manfaat, di antaranya:
1. Menstabilkan ion
2. Mengatasi mual
3. Melangsingkan tubuh

Saya adalah salah satu yang hobi banget "nyemilin" es batu hehe. Dan sebagai penikmat es batu, yang saya rasakan langsung selama ini sih ada dua hal, 
Pertama: nikmat, krenyes krenyes gimana gitu pas esnya digigit.
Kedua: kena omelan suami yang ga ada henti-hentinya 😆

#30haribercerita - Yang Pacaran, Jangan Kasih Baju, Jangan!



"Yang, kalau nanti mau ngasih kado ke aku jangan baju ya!" ucapku saat itu pada sang pacar (kepedean kayak mau dikasih kado aja hehe). "Lah kenapa?" tanyanya heran. "Katanya kalau ngasih kado berupa baju atau pakaian sama pacar bakalan putus," jawabku. "Hahahaha. Ya udah kalau putus nanti kita balikan lagi aja. Gampang kan?" si pacar malah tertawa terbahak-bahak mendengar jawabanku.

Di tahun 2017 ini, masih ada yang denger atau percaya mitos kayak gini ga ya? Hehe

Tapi bener loh kata si pacar waktu dulu, kalau putus ya tinggal balikan lagi aja. Jadi, dulu, aku pernah ngasih kado dia kemeja, dia juga pernah ngasih kado aku jaket, dan kita pernah putus juga tapi nyambung lagi terus malah menikah dan sekarang punya anak satu. Lucu kan? Jadi, sebenarnya cerita itu mitos atau fakta? Hehe

Selamat hari Senin, dari Bandung yang cuacanya sedang bersahabat 😊 *jaket yang ada di foto ini pemberian suami waktu masih jaman pacaran, tahun 2010, dan sampai sekarang masih awet sama kayak cinta kita yang awet 😋

Sunday, January 8, 2017

#30haribercerita - Kembalikan Seribu Kami!


Katanya, SMA itu masa yang paling indah. Bener ga sih? 
Kalau aku sih yes, ga tau deh mas Anang 😋

Kalau kata alm. Chrisye, "Sungguh aneh tapi nyata tak kan terlupa. Kisah kasih di sekolah dengan si dia. Tiada masa paling indah. Masa-masa di sekolah. Tiada kisah paling indah... Kisah-kasih di sekolah"

Tapi ya tapi, kalau cerita soal kisah kasih di sekolah mah basi ah. Cieee, padahal ga mau membuka kenangan lama #eh

Salah satu masa paling indah justru adalah kelakuan teman-teman sekelas yang aduh ga ada abisnya deh bikin kita kangen pengin balik lg ke SMA. 
Jadi, waktu itu ceritanya mau ulangan matematika tapi salah satu teman sekelas kita ada yang ngintip kelas sebelah yang katanya ga jadi ulangan. Pasalnya, guru matematikanya ulang tahun dan kelas sebelah bawain kue ulang tahun sambil nyanyiin lagu ulang tahun. 
Terinspirasilah kelas kita buat ngelakuin hal yang sama. Sampai-sampai anak-anak sekelas patungan Rp 1.000 buat beli kuenya, saking ga mau pada ulangan matematika hehe. Eh tapi ya dasar emang kelas kita nasibnya ga semulus kelas sebelah. Pas guru matematika masuk kelas dan kita sambut dengan lagu ulang tahun dengan penuh semangat sekaligus ngasih kuenya, eh beliau malah bilang, "Duh kalian perhatian banget, makasih ya kuenya. Sekarang siapkan kertasnya, kita ulangan matematika dulu ya baru nanti makan kuenya bareng-bareng"

Zonk...usaha kami pun ternyata sia-sia. Dan anak-anak laki-laki yang pada duduk di bagian belakang kompak berkata dengan nada pelan, "Kembalikan seribu kami"

Ah kalian, aslinya bikin kangen euy 😊
.
.

#30haribercerita - Dapet Jodoh!


Kurang lebih 6 tahun yang lalu saya lulus kuliah dan mendapat gelar Sarjana Komputer. Bangga? Ya pasti bangga lah, apalagi kuliah tepat waktu 4 tahun hehe 
Dan selama itu pula masih aja ada orang yang nanya, "Lah moy, kamu tuh ya lulusan sarjana komputer tapi malah jadi penulis, kerja di media cetak. Selama kuliah dapat apa?" Dan setiap dapet pertanyaan itu pula saya selalu jawab dengan canda, "Alhamdulillah dapat jodoh, malah sekarang udah dapat Ziran, hehe"

Udah gitu aja, cuman pengin bercanda sedikit biar ga panas kayak isi timeline medsos zaman sekarang yang selalu panas. Bandung udah cukup panas hari ini, yuk kita ademkan dengan kumpul keluarga atau sahabat sambil bercanda 😆

Selamat hari Sabtu, selamat bermain dengan keluarga 😊
@30haribercerita #30haribercerita#30hbc1707 #graduation #wisuda*foto diambil pada saat kelulusan bareng suami (waktu itu belum sah jadi suami hehe), Desember 2011

#30haribercerita - Nyaman



Katanya ingin anak-anaknya menjadi anak yang soleh.
Katanya ingin anak-anaknya menjadi anak yang rajin solat.
Katanya ingin anak-anaknya mencintai dan memakmurkan masjid.

Lantas kenapa masih banyak yang takut membawa anak-anaknya ke masjid karena takut mereka mengganggu jamaah lainnya?
Lantas kenapa masih banyak yang menolak anak-anaknya ketika mereka merengek ingin ikut ke masjid, karena takut merepotkan?
Lantas kenapa masih banyak orang-orang tua yang tak ramah bahkan sampai membentak anak-anak yang sedang senang "bermain" di dalam masjid?

Namanya anak-anak ya ada masanya senang bermain. Tapi jangan salah loh, di tengah "bermain"nya itu, mereka adalah peniru ulung. Selain itu, mereka juga sangat peka pada suasana sebuah tempat. Kalau ingin anak-anakmu cinta dan memakmurkan masjid, ya ajak ke masjid, toh meski mereka bermain lari sana-sini, diam-diam mereka menirukan gerakan-gerakan solat. Justru dengan dibentak mereka malah trauma dan mengganggap masjid adalah tempat yang tak ramah untuk anak-anak.
.
.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pada waktu mulai shalat, aku bermakud untuk memanjangkannya. Tetapi, setelah mendengar tangis seorang bayi, aku memendekkannya. Karena, aku mengetahui betapa perasaan hati ibunya mendengar tangis bayi itu.” (HR. Bukhari). Rasulullah saja telah memberikan contoh konkret bagaimana semestinya umat ini mengkondisikan masjid sedemikian baik bagi anak-anak.
.
.
“Rasulullah SAW shalat bersama sahabatnya, lalu beliau sujud. Ketika itu datanglah Hasan yang tertarik melihat Rasulullah SAW yang mulia saat beliau sedang sujud. Rasul memanjangkan sujudnya agar tidak menyakiti Hasan. Usai shalat, beliau meminta maaf kepada jama’ah shalat dan bersabda, “Anakku tadi naik ke punggungku lalu aku khawatir bila aku bangun dan menyakitinya. Maka aku menungu sampai ia turun.” (HR. An-Nasa’i)
.
.
Jika dalam pelaksanaan shalat berjama'ah saja, Rasulullah sedemikian peka terhadap kondisi anak-anak, atas dasar apa orang-orang tua kini membentak anak-anak yang sedang belajar mencintai masjid dan membuat masjid menjadi tempat yang tidak menyenangkan?



*karena pas upload tulisan ini di Instagram ada beberapa yang kasih masukan di kolom komentar, jadi sama Moy di sini ditambahin sedikit tulisan biar ga salah paham.
Moy ga ada maksud lain menulis soal ini, bukan juga menyinggung seseorang atau lainnya. Hal ini diambil dari beberapa pengalaman saya sebagai seorang Ibu yang selalu membawa anaknya ke masjid (dan dia masih berusia 17 bulan).
Intinya sih, kalau bawa anak-anak memang harus didampingi sama orangtuanya. Memang tidak sepenuhnya orang-orang tua yang salah terkait soal ini, tapi yang saya fokuskan di sini sih mereka yang suka membentak anak-anak sehingga anak-anak menjadi trauma untuk pergi ke masjid. Cuman karena karakter di Instagram terbatas, jadi saya tidak bisa menjelaskannya secara rinci, saya hanya menulis apa yang saya lihat dan yang saya alami saja.
Membawa anak-anak ke masjid orang tua si anak memang harus siap mengawasinya agar anak tidak bertindak berlebihan atau sampai berteriak-teriak mengganggu jamaah lainnya. Orang tua si anak juga harus siap ketika ada yang menegur jika anak kita terlalu berlebihan di masjid, jangan tersinggung, tapi tugas kita sebagai orangtua lah yang harus menasehati si anak ketika ia berbuat salah.
Intinya sih Moy nulis ini cuman pengin anak-anak tidak trauma ke pergi ke majid karena ada perlakuan tak enak dari orang dewasa. Moy cuman pengin anak-anak mulai belajar mencintai dan memakmurkan masjid. Dan Moy rasa jika ada anak-anak yang berkelakuan luar biasa, bahkan sampai mengganggu ibadah solat, sebaiknya menasehati si anak dengan perlahan bukan dengan membentak atau silahkan langsung tegur pada orang tuanya.