Thursday, November 25, 2010

Kue Yang Mulai Terlupakan



Huuuuuu ... huuuuuu... huuuu...
setiap setelah maghrib selalu terdengar suara tersebut melewati depan rumah. Itu bukan suara hantu yang sedang gentayangan, bukan juga suara anak kecil sedang menangis atau suara orang ga ada kerjaan yang lagi niup peluit di malam hari, tetapi itu bunyi dari seorang penjual yang membawa pikulan berisi bahan-bahan makanan untuk diolah menjadi sebuah kue, suara tersebut keluar dari alat seperti cerobong yang terdapat di atas pikulan tersebut. Ya, itulah pedagang kue putu.

Biasanya pedagang kue putu mulai beroperasinya di malam hari, jarang sekali yang beroperasi di sore hari karena kue putu memang tepat sekali jika dihidangkan di malam hari selagi kuenya masih panas apalagi dalam keadaan cuaca dingin. Seiring berjalannya waktu pedagang kue putu semakin berkurang karena peminatnya pun semakin berkurang. Banyak orang-orang yanng melupakan kue tradisional ini padahal kue ini memiliki rasa yang ga kalah enaknya sama kue-kue modern lainnya. Hanya sedikit orang yang masih menikmati kelezatan kue putu ini.


Bunyi dari alat pengukusnya yang khas mencirikan penjual kue putu, orang yang mendengarnya sudah pasti tau kalau itu bunyi berasal dari penjual kue putu. Suara khas uap yang keluar dari alat pengukus ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan. Tetapi tidak hanya bunyinya saja yang menjadi ciri khas tetapi tampilan kuenya pun memiliki ciri khas tersendiri, kue yang berwarna hijau ini terlihat cantik dengan taburan kelapa di atasnya.



Bahan – bahan kue putu terdiri dari gula merah, dan tepung beras yang ditumbuk kasar dan dibasahkan dengan air, karena itu cepat matang bila dikukus. Ini memperlihatkan bahwa kue putu sangat asli khas Indonesia dan proses pembuatan sangat tradisional dan simple. Penjual memasukan sedikit tepung beras kedalam cetakan bambu, membuat lubang ditengahnya, memasukan gula merah kedalamnya dan menutupnya. Selanjutnya, di taruh di atas tempat untuk mengukusnya (seperti sebuah kaleng yang terdapat dua lubang kecil diatasnya yang menghasilkan uap air karena adanya air mendidih didalamnya). Dua lubang kecil mempunyai peran penting untuk membuat kue menjadi matang karena sebuah kue hanya membutuhkan panas dari uap air jadi, kue diletakan diatas lubang tersebut. Bunyi ciri khasnya itu akan bunyi jika bumbung bambu berisi kue diangkat, dan uap air panas yang menyembur dari lubang sempit itu membuat bunyi melengking. Dengan terampilnya si penjual mengeluarkan isi kue dari dalam tabung. Dan jadilah kue putu dengan hiasan taburan kelapa diatasnya.

Sensasi yang didapat saat memakan kue putu ialah ketika kita menggigitnya, lelehan gula merahnya melumer di dalam mulut kita. Hmmm, nikmat sekali.

2 comments:

  1. bener skali yank, kue putu makanan favorite sejak. dulu, skrg juga masih enak. cuman jarang ngelwat pedagangnya hehehe..

    ReplyDelete