Saturday, August 25, 2012

Enam Bulan Bertualang

Enam bulan sudah saya bertualang, mencoba masuk ke dunia baru yang pada akhirnya saya pun menyerah. Mungkin mental saya bisa dibilang lemah, tidak sekuat teman-teman seperjuangan saya yang hingga saat ini masih tetap bertualang. Saya yang bukan lulusan jurnalistik namun entah kenapa saya mencicipi dunia jurnalistik dalam enam bulan lamanya. Dan saat itu pula mata saya terbuka lebar.

Selama enam bulan itu saya bertualang, bertemu dengan berbagai macam karakter dari setiap orang, mendengarkan keluh kesah rakyat kecil yang suaranya hampir tak terdengar atau lebih tepatnya tak didengar. Melihat sisi lain dari para artis yang tampak selalu terbalut kemewahan, berbincang-bincang dengan para petinggi yang sebagian besar pandai berkilah dan memasang topeng. Menikmati tawa renyah anak-anak kecil hingga mendengarkan dongeng dari para sepuh yang selalu senang berbagi pengalaman kepada yang lebih muda. Enam bulan saya menikmati segarnya udara pagi hari hingga pekatnya malam, melihat pemandangan yang indah dengan rimbunnya pepohonan hingga fatamorgana akibat teriknya matahari, merasakan lancarnya jalanan hingga padatanya jalanan yang membuat saya harus berhadapan dengan kendaraan-kendaraan besar yang berseliweran.

Ya, dalam enam bulan saya banyak menemukan cinta, kasih sayang, keprihatinan, benci, marah, kebohongan, kesombongan, ketamakan dan banyak lagi sifat manusia lainnya yang tak ada habisnya. Dalam enam bulan saya belajar menghargai waktu, membaginya untuk orang-orang terkasih dan untuk mengemban tanggung jawab. Mencoba mengorganisir perasaan saat saya harus melakukan tugas sedangkan orang lain tertawa lepas menikmati liburan bersama keluarga.

Tak ada kata penyesalan ketika saya mengatakan menyerah. Tak sedikit pun ada kata penyesalan untuk enam bulan itu karena pada kenyataannya saya menikmati enam bulan itu, saya menyenanginya, dan mungkin saya mencintainya. Hanya, saya belum terlalu kuat memikul tanggung jawab tersebut, saya belum terlalu kuat untuk memantapkan langkah kaki saya dalam petualangan itu. Tapi, dalam enam bulan itu saya bertemu dengan orang-orang hebat yang kini menjadi guru saya dalam melanjutkan petualangan baru saya, yaitu sebagai periset :)

4 comments:

  1. Enam bulan yang penuh cita rasa (^__^) - ayo moy tetep nulis ya :)

    ReplyDelete
  2. penuh cita rasa banget teh and I love it hehe
    teteh juga tetep semangat berkarya dalam tulisan ^^

    ReplyDelete
  3. ia yank, di tunggu bukunya biar renyah dibaca :P

    ReplyDelete
  4. hehe siaaap, doain aja ya dan sabar nunggu bukunya :D

    ReplyDelete